Aku akhirnya berada pada satu titik penuh cinta.
Sesaat dulu aku mengumpulkan puing puing reruntuhan masa lalu yang dulu dia sebut mimpi.
Sebelum akhirnya aku menyerah pada keadaan mati suri.
Tak pernah ada yang selalu benar-benar sendiri.
Tuhan menciptakan pasanganmu dari rusukmu.
Aku memilih untuk setia pada orang yang wujudnya saja aku tak tahu.
Tapi hati kecilku percaya bahwa sosokmu selalu ada berada tidak jauh dariku.
Aku berteguh saat kamu datang nanti, aku akan memetik satu hal sederhana
yaitu sebuah kebahagiaan dari kesetiaanku yang dahulu semu.
Keputusanku terbukti tepat untuk tidak terlalu jauh menjalin cinta
dengan lelaki-lelaki yang timbul tenggelam sebelum hadirmu.
Karena keyakinanku tentang dirimu terbukti tepat pada tanggal empat belas malam itu.
Seorang arjuna datang dengan senyum dan sudut leher yang meruntuhkan senja menggoda iman.
Lebih sejuk dari angin sepoi di bawah pohon rindang.
Dia gilang gemilang bagai bintang berpijar dengan mata terang bermata elang.
Aku berdoa perihal cinta kita, seperti penjudi yg mencintai dadu.
Semoga selalu diberi keberuntungan dalam setiap peraduan.
Terkadang hidup memang harus seperti pencuri yang mencintai malam.
Tetapi kita sepakat bahwa lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan.