Barangkali cinta

Barangkali cinta
Jika darahku mendesirkan gelombang yang tertangkap oleh darahmu
dan engkau beriak karenanya
Darahku dan darahmu
terkunci dalam nadi yang berbeda 
Namun berpadu dalam badai yang sama
Barangkali cinta
Jika napasmu merambatkan api yang menjalar ke paru-paruku
dan aku terbakar karenanya
Napasmu dan napasku
bangkit dari rongga dada yang berbeda 
Namun lebur dalam bara yang satu
Barangkali cinta
Jika ujung jemariku mengantar pesan yang menyebar ke seluruh sel kulitmu
dan engkau memahamiku seketika
Kulitmu dan kulitku
membalut dua tubuh yang berbeda
Namun berbagi bahasa yang serupa
Barangkali cinta
Jika tatap matamu membuka pintu menuju jiwa
dan aku dapati rumah yang kucari
Matamu dan mataku
tersimpan dalam kelopak yang terpisah
Namun bertemu di jalan  setapak yang searah
Barangkali cinta
Karena darahku, napasku, kulitku, dan tatap mataku
Kehilangan semua makna dan gunanya
Jika tak ada engkau di seberang sana
Barangkali cinta
Karena darahmu, napasmu, kulitmu, dan tatap matamu
Kehilangan semua perjalanan dan tujuan
Jika tak ada aku di seberang sini
Pastilah cinta
Yang punya cukup daya, hasrat, kelihaian, kecerdasan, dan kebijaksanaan
Untuk menghadirkan engkau, aku, ruang, waktu
Dan menjembatani semuanya
Demi memahami dirinya sendiri


***

Dikutip dari novel berjudul Madre karya Dewi Lestari (2011)