yang menyogok orang untuk masuk sekolah atau kerja.
yang menyontek untuk lulus sekolah.
yang gak mempedulikan nasib rakyat kecil demi keuntungan usahanya.
yang menipu publik.
yang menghalalkan cara kotor.
yang tidak tunduk dan sayang pada alam.
yang mengelompokkan dan memojokkan orang lain.
yang mementingkan dan hanya mau bicara tentang diri sendiri.
yang berpikir lebih baik langsung jadi artis daripada nerusin sekolah.
yang ingin langsung punya pasangan kaya raya jadi gak perlu sekolah.
yang mementingkan pendapat dan bukan perasaan.
yang dangkal dan ingin jadi artis kemarin sore.
yang diperbudak uang dan kekuasaan.
yang mudah takluk dan terjerumus karena lawan jenis.
yang menyerahkan diri pada takdir tanpa usaha.
yang tidak mempersiapkan masa depan yang menurutnya masih sangat lama.
yang terbelenggu masa lalu dan menolak untuk berjalan ke depan.
yang menutup mata dan telinga terhadap hal yang tidak seharusnya didiamkan.
yang cuma berkomentar tanpa tindakan.
Munafik.
Saya
gak bertujuan untuk memojokkan seseorang disini, karena kamu; dan
sayapun sudah merasa terpojok. Tapi kadang kita harus menjadi cukup
munafik untuk menyadari putih sudah hilang disini. Sekarang hanya ada
hitam, dan putih yang tercampur menjadi abu- abu.
Sekarang
yang saya pertanyakan adalah, bisakah kita mengapus sedikit saja abu-
abu, untuk menciptakan gradien cerah baru? Sama seperti mie instan yang
lebih bergizi kalau ditambah telur dan sayur?